Teknologi Pendidikan

FKIP Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang Gelar On the Class, Sharing Webiner via Cisco WeBex Meeting bertajuk Articles Writing and Publication

MAKASSAR, LINES.id – Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menghelat On the Class – Sharing Webiner via Cisco WeBex Meeting bertajuk “Articles Writing and Publication Part II, ” pada Kamis, 14/5/2020.

Class sharing Webiner ini dihadiri sekitar 40 orang dari berbagai daerah di Indonesia, juga dihadiri Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMSR, Dr Andi Sadapotto SPd MHum dan dipandu oleh Dr Andi Asrifan SPd MPd, yang juga member of reviewer team pada jurnal Learning, Culture, and Social Interaction, Scopus Q1, Elsevier.

Pembicara dalam Class Sharing Webiner ini adalah Prof Dr H Sukardi Weda, dosen Bahasa Inggris Universitas Negeri Makassar (UNM), yang juga managing editor XLinguae journal, reviewer pada Heylon journal, Asian ESP journal, dan sejumlah jurnal nasional dan internasional lainnya.

Dalam pemaparannya, Sukardi Weda mengawali dengan mengatakan bahwa menulis pada jurnal internasional terindeks Scopus dan Web of Science (WoS) adalah sebuah keniscayaan. “Dosen harus menulis apa yang ia katakan dan mengatakan apa yang ia tulis”, ujarnya.

Sukardi Weda Mengungkapkan bahwa mengirim artikel ke jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dan WoS perlu kesabaran karena biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, untuk proses submit, screening awal manuscript, review oleh 2 orang secara blind review dan proses revisi yang memerlukan waktu berbulan-bulan. “Kadang-kadang juga sebuah artikel sudah diperbaiki berulang-ulang tapi pada ujungnya ditolak (di-reject), tapi dari proses review dan revisi itu seorang penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu untul memperbaiki kualitas manuscript yang akan ia kirim ke jurnal internasional bereputasi”, ungkapnya.

Jurnal Internasional Bereputasi

Sukardi Weda menjelaskan bahwa ada jurnal internasional bereputasi, yang berbayar dan ada pula yang tidak berbayar, biasanya yang berbayar open access dan yang tidak berbayar tidak open access, dalam artian, penulis dan pembaca hanya dapat membaca abstract dari artikel tersebut, dan bila ia ingin membaca secara utuh artikel tersebut, maka ia harus bayar ke jurnal yang bersangkutan. “Namun demikian, ada juga jurnal yang open access dan tidak berbayar hanya saja prosesnya bisa memakan waktu hingga 3 tahun dari submit hingga publikasi”, jelasnya.

Sukardi Weda mengatakan dalam pengantar sharingnya bahwa untuk melihat reputasi seorang dosen atau akademisi. “Maka lihat di Sinta-nya, berapa artikel yang ia terbitkan di Scopus, WoS, dan Google Scholar (GS) dan berapa pula jumlah sitasinya serta indeks-nya”, katanya.

Dalam Class Sharing tersebut Sukardi Weda menyampaikan kiat-kiat publikasi dan menurutnya menulis di jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus dan memiliki SJR dan terindeks WoS dan memiliki impact factor tidaklah mudah dan perlu kesabaran, namun demikian harus dilakukan. “Ibaratnya melempar 10 mangga, insya Allah ada yang jatuh 2 atau 3. Demikian halnya submit beberapa manuscript di jurnal internasional bereputasi, insya Allah ada yang lolos”, pungkasnya.

Share: