Status PDDIKTI rektoratumsrappang@gmail.com 085299570468 Kode PT : 091058

S3 ADMINISTRASI PUBLIK

VISI-MISI S3 ADMINISTRASI PUBLIK


AKREDITASI S3 ADMINISTRASI PUBLIK

.

FASILITAS S3 ADMINISTRASI PUBLIK


FOKUS PENELITIAN S3 ADMINISTRASI PUBLIK

fokus penelitian yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa doktoral Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) berdasarkan keunikan Smart Village:

1. Pendekatan terintegrasi untuk pembangunan desaDiarahkan pada pengembangan model tata kelola pembangunan desa yang menggabungkan aspek kelembagaan, partisipasi masyarakat, inovasi teknologi, dan sinergi lintas sektor secara sistematis. Penelitian ini menyoroti bagaimana pendekatan terintegrasi—yang memadukan perencanaan partisipatif, digitalisasi layanan, penguatan kapasitas aparatur, dan kolaborasi multipihak (pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat)—dapat meningkatkan efektivitas pembangunan desa berbasis potensi lokal. Fokus juga diberikan pada penguatan kelembagaan desa dalam menghadapi tantangan era VUCA dan BANI, serta bagaimana integrasi tersebut mendukung keberlanjutan, inklusivitas, dan responsivitas kebijakan desa dalam kerangka Smart Village.

2. Kewirausahaan dan inovasi lokal: Diarahkan pada eksplorasi peran kewirausahaan berbasis potensi lokal dan inovasi sosial sebagai penggerak utama transformasi desa cerdas. Penelitian ini menelaah bagaimana kolaborasi antara pelaku usaha lokal, pemerintah desa, dan komunitas dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inovatif, adaptif, dan berkelanjutan. Kajian juga mencakup dinamika kelembagaan, dukungan kebijakan, pemanfaatan teknologi digital, serta strategi pengembangan produk dan jasa unggulan desa. Fokus utama terletak pada integrasi nilai-nilai lokal dengan pendekatan inovatif untuk mendorong kemandirian ekonomi desa, peningkatan kualitas hidup, dan transformasi tata kelola menuju model Smart Village yang partisipatif dan berdampak nyata.

3. Keterlibatan Masyarakat Lebih Besar dalam Pengembangan Smart Village menganalisis dan merumuskan model partisipasi masyarakat yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan dalam tata kelola pembangunan desa cerdas. Penelitian ini mengkaji sejauh mana mekanisme deliberatif, digital engagement, dan pendekatan kolaboratif mampu meningkatkan peran aktif warga desa dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengawasan program pembangunan. Fokus utama terletak pada integrasi teknologi informasi dengan nilai-nilai lokal serta penguatan kapasitas sosial dan kelembagaan desa untuk menciptakan lingkungan partisipatif yang tidak hanya simbolik, tetapi transformatif. Studi ini juga menyoroti praktik baik dan hambatan struktural dalam mendorong keterlibatan masyarakat secara lebih besar menuju terwujudnya desa yang adaptif, mandiri, dan berdaya saing.

4. Peningkatan kualitas hidup desa yang berkelanjutan diarahkan pada pengembangan model kebijakan dan tata kelola yang mampu menjamin kesejahteraan jangka panjang masyarakat desa melalui pendekatan berbasis teknologi, inklusi sosial, dan pelestarian lingkungan. Penelitian ini mengkaji integrasi layanan publik berbasis digital, penguatan ekonomi lokal, serta akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar sebagai indikator utama kualitas hidup. Dengan menekankan prinsip partisipasi warga, keberlanjutan ekologi, dan efisiensi administratif, studi ini bertujuan merumuskan strategi implementatif yang mampu menjawab tantangan ketimpangan desa-kota dan menciptakan transformasi desa yang adaptif, mandiri, serta selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

5. Peningkatan infrastruktur di area tertinggaldifokuskan pada perumusan strategi kebijakan dan model tata kelola yang mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan digital di wilayah pedesaan yang tertinggal. Penelitian ini menelaah bagaimana integrasi antara perencanaan partisipatif, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, swasta, dan masyarakat) dapat mengatasi kesenjangan akses terhadap fasilitas publik seperti transportasi, listrik, air bersih, dan konektivitas internet. Studi ini juga mengkaji peran aktor lokal, efektivitas intervensi program pemerintah, serta tantangan administratif dan geografis dalam mewujudkan desa cerdas yang inklusif dan layak huni. Tujuannya adalah menyusun kerangka kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di daerah tertinggal.

6. Tata Kelola Digital dan E-Governance di Desadiarahkan pada pengembangan model tata kelola desa berbasis teknologi informasi yang transparan, partisipatif, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat lokal. Penelitian ini mengkaji implementasi sistem e-governance dalam pelayanan publik desa, termasuk digitalisasi administrasi, akses informasi, dan partisipasi warga melalui platform digital. Fokus utama terletak pada analisis kesiapan infrastruktur, kapasitas sumber daya manusia, regulasi pendukung, serta hambatan sosial-teknologis yang memengaruhi efektivitas transformasi digital desa. Studi ini bertujuan merumuskan kerangka tata kelola digital yang relevan bagi konteks perdesaan Indonesia, guna memperkuat akuntabilitas pemerintahan desa, mempercepat pelayanan publik, dan mendorong terwujudnya desa cerdas yang berkelanjutan dan inklusif.

7. Kolaborasi Antar-Desa dalam Pembangunan Regionaldiarahkan pada analisis dan perumusan model kolaboratif antar desa yang mampu memperkuat kapasitas kelembagaan, efisiensi sumber daya, dan integrasi pembangunan lintas wilayah. Penelitian ini mengeksplorasi mekanisme sinergi antar pemerintah desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan berbasis potensi regional, termasuk dalam pengelolaan infrastruktur, layanan publik, ekonomi lokal, dan sistem informasi digital. Fokus juga diberikan pada dinamika koordinasi antar aktor, hambatan kelembagaan, serta peran pemerintah daerah sebagai fasilitator integrasi kebijakan desa. Tujuan dari studi ini adalah menyusun kerangka tata kelola kolaboratif antar desa yang mendukung pembangunan kawasan yang berkelanjutan, adil, dan adaptif terhadap perubahan sosial-ekonomi serta kemajuan teknologi.

8. Kolaborasi Model Pentahelix dalam pengembangan Smart villagediarahkan pada analisis efektivitas dan strategi implementasi kemitraan antara lima aktor utama—pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media—dalam mendukung transformasi desa menuju model cerdas dan berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji bentuk-bentuk kolaborasi yang terbentuk, peran masing-masing aktor, serta mekanisme koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam perencanaan, inovasi teknologi, peningkatan kapasitas, dan penguatan ekonomi lokal. Fokus utama terletak pada bagaimana struktur dan dinamika kolaborasi pentahelix mampu menjawab tantangan keterbatasan sumber daya desa dan menciptakan tata kelola pembangunan yang adaptif, inklusif, serta berbasis potensi lokal. Studi ini bertujuan merumuskan model kolaboratif yang aplikatif dan berkelanjutan untuk mempercepat implementasi Smart Village di berbagai konteks perdesaan Indonesia.

STRUKTUR S3 ADMINISTRASI PUBLIK